Berawal dari Benci
Episode 15
Keesokan harinya ketika Rina tiba di kampus, Rian baru saja
datang, tetapi Rian tidak memperdulikan Rina. Rina pun berjalan menuju kelas.
Tiba-tiba seseorang merangkul Rina dari belakang ternyata itu Tim. Rina hanya
tersenyum menanggapinya.
Waktu pun begitu cepat berlalu. Tanpa terasa sudah hampir 2
minggu Rina menjauhi Rian . Sempat terpikir di benak Rina untuk memberi tau apa
yang sebenarnya terjadi. Tetapi Rina menepis pikiran itu. Dia tak ingin membuat
Rian kepikiran.
Suatu hari,ketika Tim dan Ina mengantar Rina pulang, tiba-tiba
hidung Rina berdarah dan Rina pun tak sadarkan diri. “Rinaa,lo kenapa??, Tim
ayo cepat ke rumah sakit” panik Ina. Tim pun melaju ke RS , dengan cepat
perawat membawa Rina ke UGD.
Dokter pun segera masuk ke UGD. Ina dan Tim menunggu di luar.
Dokter tak kunjung keluar. “Tim,gimana ya keadaan Rina,sebaiknya lo bilang ke
Rian deh” saran Ina. “oke gue ke rumah Rian dulu ya,ntar gue ke sini lagi” ujar
Tim “iya,cepetan” ujar Ina. Tim pun melaju menuju rumah Rian.
Sesampainya di rumah Rian, Tim pun mengetuk pintu dan Rian pun
membukakan pintu. “ngapain lagi lo ke sini?” Tanya Rian “lo harus temui Rina”
jawab Tim “gue udah gak peduli lagi sama Rina” ujar Rian seraya menutup pintu.
Tim pun segera menahannya dan berkata “sekarang Rina lagi kritis di rumah
sakit, dia terkena kanker darah stadium akhir, waktunya gak banyak lagi” jelas
Tim. Rian pun terkejut mendengarnya “serius lo? Kenapa dia gak pernah bilang
sama gue?” Tanya Rian “karna dia gak mau lo khawatir,makanya dia jauhin lo”
jawab Tim.
“bi,Rian pergi dulu,jaga rumah ya” teriak Rian pada pembantunya.
“ayo buruan,pake mobil gue aja” ujar Tim “ya udah ayo” ujar Rian.
Mereka pun melaju menuju RS, sesampainya di RS, Rian dan Tim
menuju UGD . di lihatnya Ina msih menunggu Dokter. “gimana keadaan Rina?” Tanya
Rian “gue gak tau,dokternya belum keluar” ujar Ina. Tak lama Dokter pun keluar.
“dok,gimana keadaan Rina dok?” Tanya Rian “keadaan Rina masih kritis, kami akan
mencoba sebisa kami” jawab dokter .
“lakukan yang terbaik dok,berapa pun akan saya bayar” ujar Rian
“tenang pak,kami akan berusaha semampu kamu” ujar Dokter seraya masuk ke UGD
lagi. Rian pun semakin bimbang dengan keadaan Rina.
Sekitar setengah jam Rian menunggu, akhirnya dokter keluar “dok
gimana keadaan Rina dok?” Tanya Rian “Rina sudah melewati masa kritisnya” ujar
dokter “sekarang keadaannya gimana dok” Tanya Rian “Rina belum sadarkan diri
tapi kalian boleh melihatnya” jawab dokter.
Mereka bertiga pun masuk ke UGD , Rian terdiam melihat keadaan Rina.
Sekilas Rian melihat tangan Rina bergerak. “Rina, lo bisa dengar gue Rin?”
Tanya Rian , Rina hanya bisa membuka matanya “Rina,gue minta maaf gue udah
nuduh lo selingkuh, gue sayang sama lo Rina. Plis kalo lo dengar gue tolong
jawab, gue sayang sama lo Rina” ujar Rian seraya menangis.
“iya gue juga sayang sama lo” ujar Rina pelan. Rian pun segera
memeluk Rina, Rina hanya tersenyum “Ina, Tim, Rian gue minta maaf sama kalian
atas kesalahan gue selama ini,tolong jangan lupain gue,gue sayang sama kalian”
ujar Rina dengan terbata-bata.
“Rin lo gak boleh ngomong gitu,lo harus bertahan” tangis Ina “Rina lo pasti bisa,lo gak boleh
ninggalin kita” tangis Rian . Rina hanya tersenyum sambil memejamkan mata.
Seketika itu nafas Rina pun berhenti. Isak tangis mulai terdengar.
“dokter,,,dokter” teriak Rian . Dokter pun memeriksa Rina, dengan nafas berat
dokter menutup wajah Rina dengan selimut.
~END~
Komentar
Posting Komentar