Berawal dari Benci
Episode 12
~sesampainya di kampus~
Rian dan Rina pun berjalan bersama-sama menuju kantin, dan
memesan bubur untuk sarapan. Setelah selesai makan,mereka pun
berbincang-bincang “minum dulu gih obat lo” saran Rian “iya bawel” ejek Rina.
Rina pun meminum obatnya “ini obat terakhir,kalo gue makan nanti siang gue
minum apa?” batin Rina , “kok di liatin,di minum donk” ujar Rian . Rina pun
mengikuti, “o iya hari ini kita pulangnya sore ya? Kata dosen kita ada baksos
hari ini” ujar Rian memberitahu Rina “mati gue,gimana kalo gue pingsan nanti”
batin Rina dengan ekspresi terkejut “Rin? Lo kenapa?” Tanya Rian “gak,gue gak
papa,dose ada-ada aja,baksos kok siang-siang,gue kan bisa item” Ujar Rina.
Rian hanya tertawa mendengarnya. “kok lo ketawa?” Tanya Rina
“lo tu ada-ada aja” jawab Rian “ya emang benar kan? Nanti kalo gue item
gimana?” Tanya Rina “tenang aja,gue masih suka kok sama lo” ujar Rian sambil
tersenyum.
Rina pun tersipu malu, Tiba-tiba Ina dan Tim datang
mengejutkan Rina . “cieeee yang baru jadian,nempel mulu kerjaannya” ejek Ina
“iri aja lo” ejek Rina “iih kok rina gitu sih” kata Ina dengan wajah sedeh
“tenang aja in,gue selalu ada buat lo kok” ujar Tim sambil tersenyum “ciieeeee
ada yang lagi PDKT ni” ejek Rina sambil tertawa , “lo bisa aja Rin” ujar Ina.
Teng…teng…teng…bel masuk pun mulai berbunyi. “masuk yuk” ajak
ina “ayo” seru Rina. Setelah membayar pesanan mereka pun menuju kelasnya. Dosen
pertama mulai masuk,dan menjelaskan tentang surat niaga.
~selesai jam pertama~
Arahan untuk berkumpul di halaman pun mulai terdengar dari
speaker.Semua mahasiswa dan mahasiswi Universitas Administrasi turun ke
lapangan. Setelah semua berkumpul , Kepala Sekolah segera membagi kelompok. Kelas
Rina di suruh membersihkan halaman belakang.
Semua mengerjakan tugasnya masing-masing. Matahari hampir
berada di atas kepala. Teriknya matahari pun mulai terasa. “aduh panas
banget,item deh kulit gue” keluh Rina, Rian
hanya tetawa mendengar keluhan Rina.
Baksos tak kunjung selesai,Rina mulai merasakan pusing dan
matanya berkunang-kunang, “Rin,lo gak papa?” ujar Tim “gue pusing banget Tim”
ujar Rina seraya memegang pundak Tim. Seketika saja Rina pingsan di pelukan
Tim. “rin,bangun,lo kenapa?” panic Tim. Rian yang melihat dari kejauhan segera berlari
ke arah Tim dan Rina. Rian pun memukul Tim “eh lo ngapain peluk cewe gue” ujar
Rian dengan emosi meluap-luap. “eh maksud lo apaan,gue Rina ini pingsan” jawab
Tim.
“sini, biar gue aja” ujar Rian seraya menggendong Rina dan meninggalkan
Tim . Dengan cepat Rian menuju UKS . Dokter pun mulai memeriksa, Rian hanya
menunggu di luar. Ketika sedang di periksa. Rina pun sadarkan diri “dok,nanti
kalo temen saya nanya ,bilang aja saya gak papa ya dok,plissssss” ujar Rina
memelas “iya dek” jawab dokter.
Dokter pun keluar dari UKS , “dok, gimana keadaan Rina dok?” Tanya
Rian. “Rina hanya kelelahan,bentar lagi juga sadar” ujar Dokter. Rian pun
segera masuk ke ruang UKS, dilihatnya Rina masih belum sadarkan diri. Rian pun
duduk di sebelah ranjang Rina.
Tak lama kemudian,Rina pun terbangun. “haii,bungaku” ujar Rian
dengan tersenyum “ih apaan sih” ujar Rina sambil tertawa. “lo udah minum obat?”
Tanya Rian. “udah dong,” jawab Rina berbohong.
Komentar
Posting Komentar