Berawal dari Benci
Episode 13
~sepulang kuliah~
Rina pun pulang bareng Rian. Sesampainya di rumah Rina, Rian
pun pamit pulang karena mamanya mau pergi ke Australia. Rina pun merasa
kesepian, terlintas di benak Rina untuk mengajak Ina dan Tim ke rumahnya. Rina
pun segera mengirim pesan ke Ina, dan Ina pun membalas, ternyata Ina mau ke
rumah Rina bareng Tim.
Tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti. Tak lain tak
bukan itu adalah mobil Tim. Rina pun segera membukakan pintu “akhirnya kalian
datang juga” ujar Rina sambil tersenyum senang. “iya dong,kan kita sahabat lo”
ujar Ina. Rina pun mempersilahkan mereka masuk. “eh lo tau gak rin” Tanya Tim
“tau apaan?” Tanya Rina “Rian tadi nonjok gue” jawab Tim “hah?? Kapan?” Tanya Rina
“pas lo pingsan tadi ,Rian kira gue meluk lo,padahal kan gue Cuma nolong lo”
ujar Tim “ouh gitu yaa,,maafff yaaaa,,gara-gara gue lo jadi kena tonjok Rian”
pinta Rina.
“iya,lo kan sahabat guee gak mungkin gue marah sama lo” ujar
Tim. Mereka pun bercanda gurau .
~keesokan harinya~
Seperti biasa Rina di jemput oleh Rian. Sesampainya di kampus,
Rina dan Rian segera masuk kelas. “lo kok diem terus Rin?” Tanya Rian “gak tu
ni,gue lagi males aja,entah kenapa hari ini perasaan gue gak enak” jawab Rina.
“mungkin lo kurang istirahat” ujar Rian. “iya mungkin” jawab Rina. Sesampainya
di kelas , mereka segera duduk di tempat masing-masing. Ina dan Tim pun heran
melihat Rina. Biasanya Rina yang paling rebut, tetapi sekarang dia menjadi
pendiam seketika.
Tiba-tiba HP Rian bergetar, ternyata SMS masuk . ketika dibuka
ternyata isinya “Rian,papa akan kembali ke Indonesia. Jemput papa di bandara
jam 12” . “yahh papa pulang,gue jadi gak bisa anterin Rina” batin Rian.
“Rina,maaf y ague hari ini gak bisa anterin lo,soalnya papa gue
datang dari Paris, dia minta jemput di bandara” ujar Rian . “iya gak papa,gue
bisa pulang bareng Ina dan Tim” jawab Rina. “iya deh” ujar Rian. Sebenarnya
Rian tidak ingin Rina pulang sama Tim, Rian takut Rina di apa-apain Tim. “Tapi
kan ada Ina,gak mungkin Tim berani macam-macam” piker Rian. Pikiran Rian pun
kembali tenang.
~sepulang kuliah~
Rian pun bergegas pergi ke bandara setelah pamit sama Rina. “gue
pulang bareng kalian ya” ujar Rina kepada Tim dan Ina. “iya tenang aja” ujar
Tim. Mereka pun keluar kelas. Tiba-tiba hidung Rina berdarah, tak lama kemudian
Rina pun pingsan. Ina dan Tim terkejut, mereka pun segera membawa Rina ke RS
tanpa memberitahu Rian.
Rina segera di bawa k UGD dan dokter pun mulai memeriksa. Ina
dan Tim hanya menunggu di luar. Tak lama dokter pun keluar. “gimana keadaan
Rina dok?” Tanya Ina “kalian keluarganya?” Tanya dokter. “kami temannya
dok,keluarganya udah meninggal” jawab Ina “ouh iya maaf, saya ingin bicara sama
kalian” ujar Dokter seraya pergi menuju ruangan untuk berbicara dengan Ina dan
Tim .
“emb,,ternyata Rina bukan mengidap Anemia,hasil ronsen
menyatakan kalau Rina mengidap kanker darah stadium akhir” ujar Dokter. Ina dan
Tim pun terkejut tanpa sadar air mata mereka menetes “hidup Rina di perkirakan
hanya beberapa minggu saja” sambung dokter. “terima kasih dokter,apa kami boleh
menjenguk Rina sekarang” Tanya Tim. “iya silahkan” ujar dokter.
Mereka pun menjenguk Rina di UGD , terlihat Rina tersenyum
melihat kedatangan Ina dan Tim. “kalian gak usah menangis,aku tau kok apa yang
terjadi,tolong sembunyikan ini dari Rian,gue gak mau dia merasa sedih” pinta
Rina “iya Rin” jawab Ina.
Komentar
Posting Komentar