PERMAINAN TRADISIONAL JAWA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan keberagaman budayanya. Tidak bisa dipungkiri, Indonesia memiliki beraneka macam permainan di 33 provinsi. Jika kita ingat semasa kecil kita sering melakukan berbagai permainan. Mulai dari permainan yang dimainkan 2 orang hingga permainan yang dimainkan oleh banyak orang. Keceriaan yang didapat dari permainan tersebut membuat kita tak ingin meninggalkannya. Jika kita telaah permainan yang dimainkan oleh banyak orang membuat tali persaudaraan semakin kuat. Kadang kala permainan yang kita mainkan sering menimbulkan pertengkarang, namun tetap ada jalan keluar dalam setiap masalah.
Penulis disini akan membahas keanekaragaman permainan di Indonesia khususnya di Klaten, Jawa Tengah. Banyak sekali permainan tradisional di Jawa Tengah yang hingga saat ini masih dimainkan oleh anak-anak. Masa anak-anak adalah masa yang menyenangkan. Mereka akan memainkan apa saja yang menurut mereka menyenangkan.  Tanpa memikirkan waktu yang terus berjalan, mereka akan terus bermain. Kadang kala permainan tradisional tersebut dijadikan sebagai ajang perlombaan pada saat 17 Agustus.

1.2  Rumusan Masalah
A.    Apa saja permainan tradisional di Klaten, Jawa Tengah?
B.     Bagaimana cara memainkan permainan tradisional di Klaten, Jawa Tengah?

1.3  Tujuan
A.    Agar mahasiswa mengetahui permainan tradisional di Indonesia
B.     Agar mahasiswa tidak melupakan kebudayaan di tanah air



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permainan Tradisional di Klaten, Jawa Tengah
A.    Dakon
Description: C:\Users\Asus\Downloads\congkak2.jpgDescription: C:\Users\Asus\Downloads\congkak.jpg
Dakon atau biasa disebut congklak adalah salah satu permainan tradisional di Klaten, Jawa Tengah. Permainan tradisional ini biasanya dimainkan oleh dua orang. Papan congklak berisi 14 lubang kecil dan 2 lubang besar. Tujuh lubang kecil saling berhadapan dan satu lubang besar disamping yang otomatis masing-masing menjadi milik si pemain. Setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang bermain saling berhadapan, bergantian memainkannya.
Salah satu pemain mengambil dari salah satu lubang kemudian meletakkannya kedalam lubang-lubang yang lain satu persatu, begitu seterusnya. Permainan tradisional dakon memberikan pengajaran kepada anak-anak dalam pengelolaan keuangan. Maka biasanya permainan tradisional ini dimainkan oleh anak-anak perempuan atau remaja putri. Jarang anak laki-laki yang memainkan permainan tradisional dakon karena dianggap kurang memberi tantangan. Memang permainan tradisional ini tidak membutuhkan tenaga yang besar sehingga anak laki-laki kurang tertarik.



B.     Description: C:\Users\Asus\Downloads\benthik ok.jpgBenthik
Benthik pernah mengalami kejayaan pada masanya. Banyak anak-anak yang senang memainkannya, baik anak laki-laki maupun anak perempuan.  Permainan tradisional ini biasanya dimainkan oleh dua kelompok, kelompok pertama menjadi pemainnya terlebih dahulu kelompok kedua menjadi lawan yang bertugas menjaga. Yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah sepotong kayu atau sebilah bambu berjumlah dua buah. Tongkat pertama lebih panjang dibandingkan dengan tongkat kedua yang lebih kecil dan pendek. Yang harus disiapkan juga adalah lubang dengan ukuran kecil agak memanjang. Apabila sudah siap permainan bisa dimulai. Tongkat yang lebih pendek diletakkan diatas lubang kemudian tongkat panjang diayunkan untuk memukul tongkat pendek sejauh mungkin. Bagian kelompok lawan untuk menangkapnya. Apabila menang maka kelompok lawan akan menggendong.
C.     Gundu
Description: C:\Users\Asus\Downloads\bermain-kelereng.jpgSebelum adanya permainan gadget, permainan tradisional gundu/kelereng merupakan salah satu permainan tradisional anak-anak yang paling menjadi favorit, terutama bagi anak laki-laki. Gundu biasanya terbuat dari kaca dan memiliki motif yang bermacam-macam, sehingga anak-anak menyukainya. Yang paling sering dimainkan adalah sejumlah gundu dimasukkan dalam sebuah lingkaran, kemudian para pemain akan berusaha untuk mengeluarkan gundu-gundu tersebut. Gundu yang berhasil dikeluarkan oleh pemain menjadi hak milik pemain. Permainan tradisional ini untuk melatih konsentrasi anak.



D.    Egrang
Description: C:\Users\Asus\Downloads\download.pngSalah satu jenis permainan tradisional Jawa Tengah apa yang dikenal sebagai egrang. Permainan ini mengandaikan pemakai/relasinya lebih tinggi posisinya. Diluar ukuran tinggi manusia. Bahan yang dipakai sebagai egrang adalah bambu, yang dibuat meyerupai tangga, tetapi tangganya hanya satu. Kapan orang memakai egrang kakinya dinaikan di atas satu tangga, atau pustep kalau meminjam istilah sepeda motor, untuk kemudian berjalan. Jadi, pemakai egrang naik diatas bambu yang dibuat sebagai jenis mainan dan kemudian berjalan kaki.
Karena itu, orang yang memakai egrang perlu melewati proses belajar dulu, karena membutuhkan keseimbangan. Ketika keseimbangan tidak terpenuhi orang bisa jatuh dari egrang. Siapapun bisa menggunakan egrang, tidak harus anak-anak, orang dewasapun bisa menggunakannya.Egrang bentuknya bisa pendek, tetapi bisa pula tinggi. Yang pasti, kapan orang bermain egrang, posisi tubuhnya menjadi jauh lebih tinggi dari tubuh yang sebenarnya. Persis seperti orang berdiri di tangga, atau naik di atas meja.
E.     Bentengan
Description: C:\Users\Asus\Downloads\Bebentengan.JPGBentengan, adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing – masing terdiri dari 4sampai dengan 8 orang. Masing – masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai ‘benteng’.

1.      Permainan
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih ‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Kemenangan juga bisa diraih dengan “menawan” seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi “penawan” dan “yang tertawan” ditentukan dari waktu terakhir saat si “penawan” atau “tertawan” menyentuh “benteng” mereka masing – masing.
2.      Tawanan
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi “penawan” dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
3.      Taktik
Dalam permainan ini, biasanya masing – masing anggota mempunyai tugas seperti penyerang, mata – mata, pengganggu, dan menjaga benteng. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.













BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Banyak sekali permainan tradisional yang dapat dijumpai di Klaten, Jawa Tengah. Tentunya kita pernah memainkan salah satu dari permainan diatas atau bahkan pernah memainkan semua permainan tersebut. Permainan adalah cara anak-anak mengapresiasikan kegembiraan mereka. Anak laki-laki umumnya menyukai permainan yang menantang seperti gundu ato bentengan, sedangkan anak perempuan lebih menyukai permainan seperti dakon. Namun tidak jarang kita jumpai ada anak perempuan yang bermain gundu. Semua permainan ini bebas dimainkan oleh siapa saja selagi permainan menyenangkan dan memperkuat tali persaudaraan.
3.2  Saran
Waktu terus berlalu, setiap manusia pasti akan bertambah usia. Lambat laun permainan tradisional tersebut mulai dilupakan. Kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh melupakan permainan tersebut yang menjadi ciri khas setiap daerah. Kita dapat mengingatkan masyarakat terhadap permainan tersebut dengan menjadikannya ajang perlombaan dalam acara 17 Agustus.









DAFTAR PUSTAKA
Narasumber : Bapak Welas Setiyanto (42th) kelahiran Klaten, Jawa Tengah
Sumber foto :














Lampiran
2.1 Permainan Tradisional ing Klaten, Jawa Tengah
A. Dakon
Dakon disebut-congklak iku salah siji saka dolanan tradisional ing Klaten, Jawa Tengah. dolanan tradisional iki biasane diputer dening wong loro. Congklak Papan ngandhut 14 bolongan cilik lan rong bolongan gedhe. Pitu bolongan cilik adhep-adhepan lan bolongan gedhe saliyane kanggo otomatis mungguh kagungane pamuter. Saben bolongan cilik kapenuhan pitu wiji. Wong loro muter marang saben liyane, njupuk dadi kanggo muter.
Siji pamuter njupuk siji bolongan lan banjur sijine iku menyang bolongan liyane siji, and so on. Dolanan tradisional dakon nyedhiyani kanggo anak. Iku biasane game tradisional diputer dening bocah-bocah wadon utawa wong wadon enom. Arang lanang sing main dolanan tradisional dakon amarga dianggep kurang tantangan. Pancen, iki game tradisional ora mbutuhake pasukan gedhe sing lanang sing kurang kasengsem.
B. benthik
Benthik tau ngalami Triumph kang wektu. Akeh bocah sing tresna kanggo muter, loro lanang lan bocah-bocah wadon. Game tradisional iki biasane dimainaké déning rong grup, grup page pemain kanggo advance menyang klompok kapindho menyang mungsuh. Apa perlu ing game iki Piece saka kayu utawa pring splinter jumlah loro. Pisanan kelet maneh saka kaloro, tabuh cilik lan cendhak. Kang kudu disiapake uga bolongan karo ukuran cilik rada elongated. Nalika siap game bisa miwiti. Cendhek kelet diselehake liwat bolongan banjur kelet dawa swung kanggo mencet kelet short minangka adoh minangka bisa. kelompok mungsuh nyekel. Yen mungsuh menang, grup bakal terus.
C. Gundu
Sadurunge gadget, dolanan tradisional gundu iku salah siji saka game anak tradisional sing paling favorit, utamané kanggo lanang. Gundu biasane digawe saka kaca lan wis motif warna, supaya dicekel bocah tresna iku. Paling kerep diputer sing nomer Marbles klebu ing bunder, banjur pemain bakal nyoba kanggo mbusak gundu. Gundu padha kasil dibusak dening pamuter dadi properti saka pamuter. Dolanan tradisional kanggo olahraga konsentrasi anak.
D. Meritus
Siji jinis dolanan tradisional Jawa Tengah kang dikenal minangka. Dolanan iki pangguna / posisi sesambetan sing luwih dhuwur. Ngluwihi ukuran dhuwur manungsa. Bahan ingkang dipunginakaken minangka stilts pring, digawe meh podo andha, nanging andha mung siji. Nalika nggawe wong nyandhang stilts sikil wungu ndhuwur undhak-undhakan, utawa yen sampeyan nyilih motorbike tembung pustep, banjur lumaku. Mangkono, pengguna wis nunggang ing digawe minangka jenis dolanan lan banjur lumaku adoh.
Mulane, wong sing nyandhang stilts perlu mbukak liwat proses learning page, amarga iku mbutuhake imbangan. Nalika imbangan ora ketemu sapa bisa tiba. Sapa bisa nggunakake, ora duwe anak, dewasapun wong bisa nggunakake. Meritus wangun bisa cendhak, nanging uga bisa dadi dhuwur. Dadi manawa, nalika wong muter stilts, posisi kang dadi luwih dhuwur tinimbang awak nyata. Kaya wong ngadeg ing undhak-undhakan, utawa munggah ing meja.
E. Bentengan
Bentengan, iki game dimainaké déning rong grup, mungguh - saben dumadi saka 4sampai 8 wong. Saben - saben klompok milih papan minangka basa, biasane Pole, watu utawa pilar minangka 'beteng.
1. Dolanan
Adil utama game iki kanggo nyerang lan njupuk liwat 'beteng' mungsuh kanthi nutul Pole utawa tugu sing wis dipilih déning mungsuh lan nguwuh tembung "beteng". Kamenangan uga bisa ngrambah dening "nengsemake" kabeh anggota mungsuh kanthi nutul badan. Kanggo nemtokake sing anduweni hak dadi "nengsemake" lan "tahanan" wis ditemtokake saka wektu suwene nalika "nengsemake" utawa "tahanan" nutul "beteng" dhewe - saben.
2. Tawanan
Sing wektu cedhak nalika ndemek Bèntèng iki anduweni hak dadi "captors" lan bisa Chase lan anggota tutul saka ngelawan kanggo nggawe tawanan. Tawanan sing biasane diselehake ing saindhenging Bèntèng mungsuh. Tahanan uga bisa dibebaske yen partner bisa ndemek Panjenengane.

3. Gaya

Ing game iki, biasane saben - saben anggota wis tugas minangka penyerang, mata - mata, bullies, lan terus bèntèng. Dolanan iki tenan perlu kacepetan mlaku lan uga kemampuan saka strategi dipercaya.

Komentar

Postingan Populer