Konsep Hidayah dalam Islam
Konsep Hidayah dalam Islam
A.
Pengertian Hidayah
Hidayah secara bahasa artinya petunjuk, dan secara istilah hidayah
adalah petunjuk yang mengantarkan atau menyampaikan kepada yang diharapkan.
أُولَـئِكَ عَلَى هُدًى مِن رَبِّهِمْ
وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Mereka itulah yang
tetap mendapat petunjuk dari Tuhan pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah
orang-orang yang sukses” (QS. Al-Baqarah: 5)
B.
Macam-Macam Hidayah
1.
Hidayahtul
Thoriziyah
Hidayatul thoriziyah merupakan hidayah yang menunjukkan tentang
kebutuhan.
قَالَ رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَى كُلَّ شَىْءٍ
خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَى
Artinya:
“Musa berkata:"Rabb kami ialah (Rabb) yang telah memberikan
kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya
petunjuk". (QS. Taha: 50)
سَبِّحِ اسْمِ رَبِّكَ اْلأَعْلَى {1} الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى {2}
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى {3}
Artinya:
“Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi, yang menciptakan,dan
menyempurnakan (penciptaan-Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan
memberi petunjuk.” (QS. Al-A’la: 1-3)
2.
Hidayatul dilalah wa
bayan wa irsyad
Ialah petunjuk yang merupakan penjelasan dan bimbingan agar orang
tersebut menemukan jalan yang lurus. Sebagaimana peran kita sebagai konselor,
yaitu membimbing konseli untuk menemukan jati dirinya.
3.
Hidayatul Taufik wa
Ilham
Ialah petunjuk yang diberikan seorang hamba karena sebab hamba itu
sendiri.
4.
Hidayatul Mu’minin
Ila Thariq Jannah
Ialah petunjuk kepada orang-orang beriman untuk menuju surga.
Sebagaimana firman Allah:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
يَسْعَى نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِم بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ
جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمٌ {12} يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ
لِلَّذِينَ ءَامَنُوا انظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا
وَرَآءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُ بَابٌ
بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِن قِبَلِهِ الْعَذَابُ {13}
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ
أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ اْلأَمَانِيُّ حَتَّى
جَآءَ أَمْرُ اللهِ وَغَرَّكُم بِاللهِ الْغَرُورُ{14}
“(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu'min laki-laki dan
perempuan sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,
(dikatakan kepada mereka):"Pada hari ini ada berita gembira untukmu,
(yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di
dalamnya.Itulah keberuntungan yang besar. Pada hari ketika orang-orang munafik
laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman:"Tunggulah
kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu".Dikatakan
(kepada mereka):"Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya
(untukmu)".Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu.Di
sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mu'min) seraya
berkata:"Bukankan kami dahulu bersama-sama dengan kamu" Mereka
menjawab:"Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu
(kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong
sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh
(syaitan) yang amat penipu.” (QS. Al-Hadid: 12-14)
Komentar
Posting Komentar