BAB I MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN


BAB I

MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN

A.    Macam-macam penelitian

1.      Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat mengeksplorasi makna. Penelitian ini berfokus terhadap makna individual dan menerjemahkan secara menyeluruh suatu persoalan. Adapun proses penelitian ini meliputi mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data yang spesifik, menganalisis data secara induktif dan menafsirkan makna data.  Laporan akhir penelitian ini memiliki kerangka yang fleksibel.

2.      Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat menguji teori dengan meneliti hubungan antarvariabel yang terdiri dari angka-angka. Adapun proses penelitian ini dengan menguji teori secara deduktif untuk mencegah muncul bias,  mengontrol penjelasan alternatif agar mampu mengeneralisasikan dan menerapkan kembali penemuannya.  Laporan akhir penelitian ini memiliki struktur yang kuat dan konsisten.

3.      Penelitian dengan metode campuran adalah penelitian dengan mengkombinasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif sehingga lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data.

B.      Macam-macam asumsi

1.      Post-Postivisme

Pandangan ini lebih kepada kuantitatif disebut juga metode saintifik atau penelitian sains. Sebab kenapa disebut sebagai Post-Postivisme karena menentang gagasan tradisional tentang kebenaran absolut ilmu pengetahuan. Kaum Post-Postivisme ini mempertahankan filsafat determinasi atau lebih dikenal dengan hukum sebab akibat dan mengelompokkan gagasan besar menjadi gagasan terpisah yang lebih kecil untuk diuji.  Observasi dan pengujiannya pun sangat cermat,  berlandaskan pada ukuran angka-angka yang dianggap sebagai aktivitas yang amat penting sehingga akibatnya muncul kaum yang mengatur dunia yang menuntut adanya pengujian dan verifikasi kebenaran teori.

2.      Konstruktivisme Sosial

Pandangan ini lebih kepada kualitatif, yaitu meneguhkan asumsi bahwa individu selalu berusaha memahami dunia dimana mereka hidup dan mengembangkan makna subjektifitas, kemudian menafsirkan makna-makna yang dimiliki orang lain dan membuat suatu teori secara induktif.

3.      Advokasi dan Partisipatoris

Pandangan ini berasumsi bahwa penelitian harus dihubungkan denga politik dan agenda politis.  Pandangan ini berorientasi kepada pemberdayaan sehingga para peneliti harus bertindak secara kolaboratif agar tidak ada partisipan yang terpinggirkan dalam hasil penelitian mereka. Penelitian ini menyediakan sarana bagi partisipan untuk menyuarakan pendapatnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka atas  realitas sosial yang sebenarnya.

4.      Pragmatik

Pandangan ini berpijak pada aplikasi dan solusi atas masalah yang ada dan para peneliti pragmatik lebih menekankan pada pemecahan masalah.  Paradigma pragmatik ini pada umumnya harus berfokus pada masalah penelitian dalam ilmu sosial kemudia menggunakan pendekatan yang beragam untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Untuk itulah,  bagi para peneliti campuran, pragmatisme dapat membuka pinti untuk menerapkan metode yang beragam.

C.     Strategi-strategi penelitian

1.      Strategi penelitian kuantitatif

a.       Penelitian survei yaitu memaparkan kecenderungan, sikap, atau opini dari suatu populasi dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data untuk mengeneralisasikan populasi berdasarkan sampel yang sudah ditentukan.

b.      Penelitian eksperimen yaitu berusaha menentukan apakah suatu treatment memengaruhi hasil penelitian. 

2.      Strategi penelitian kualitatif

a.       Etnografi adalah strategi penelitian kualitatif dimana di dalamnya peneliti menyelidiki suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang lama.

b.      Grounded theory adalah strategi yang di dalamnya peneliti “memproduksi” teori umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yang berasal dari pandangan partisipan.

c.       Studi kasus adalah strategi penelitian dimana peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas sekelompok individu.

d.      Fenomenologi adalah strategi penelitian dimana peneliti mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu.

e.       Naratif adalah strategi penelitian dimana peneliti menyelidiki kehidupan individu untuk menceritakan kehidupan mereka kemudian informasi tersebut diceritakan penulis dalam bentuk kronologi naratif.

3.      Strategi metode campuran

a.       Sekuensial yaitu peneliti berusaha menggabungkan atau memperluas penemuan-penemuannya yang diperoleh dari suatu metode dengan penemuannya dari metode lain, yaitu dengan cara melakukan interview kualitatif terlebih dahulu lalu diikuti dengan metode survei kuantitatif.

b.      Konkuren yaitu peneliti menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis menyelurih atas masalah penelitian.

c.       Transformatif yaitu peneliti menggunakan kacamata teoretis sebagai perspektik overaching.

D.    Metode-metode penelitian

1.      Metode kuantitatif

a.       Bersifat pre-determined (sudah ditentukan sebelumnya)

b.      Pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada instrumen penelitian

c.       Data berupa data performa,  sikap, data observasi dan data sensus

d.      Analisis statistik

e.       Interprestasi statistik

2.      Metode Kualitatif

a.       Berkembang dinamis

b.      Pertanyaan-pertanyaan terbuka

c.       Data wawancara, observasi, dokumentasi dan audiovisual

d.      Analisis tekstual dan gambar

e.       Interprestasi tema-tema dan pola-pola

3.      Metode campuran

a.       Bersifat pre-determined dan berkembang dinamis

b.      Pertanyaan-pertanyaan terbuka dan pertanyaan-pertanyaan tertutup

c.       Bentuk data berganda yang terbuka pada kemungkinan-kemungkinan lain

d.      Analisis statistik dan analisis tekstual

e.       Lintas-interprestasi database

E.     Rancangan penelitian sebagai pandangan dunia, strategi, dan metode

1.      Penelitian kuantitatif – pandangan dunia Post-Postivisme, strategi penelitian eksperimen, dan metode pre dan post-test perilaku

Peneliti kuantitatif menguji suatu teori dengan cara memerinci hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah hipotesis-hipotesis tersebut.  Strategi eksperimen diterapkan untuk menilai perilaku. Data yang dikumpulkan dengan bantuan instrumen khusus yang dirancang untuk menilai perilaku sedangkan informasi dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik dan pengujian hipotesis.

2.      Penelitian kualitatif – pandangan dunia konstuktivis, strategi etnografis, dan metode observasi perilaku

Peneliti berusaha membangun makna tentang suatu fenomena berdasarkan pandangan dari partisipan.

3.      Penelitian kualitatif – pandangan dunia Partisipatoris, strategi Naratif dan metode wawancara terbuka

4.      Penelitian metode campuran – pandangan dunia pragmatis, strategi/metode pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara Sekuensial.

F.      Kriteria dalam memilih rancangan penelitian

1.      Masalah penelitian

Masalah sosial terkadang turut menentukan pendekatan penelitian yang digunakan. Misalnya, jika masalah ini mengharuskan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil, ada fungsi keterlibatan dan pemahaman prediksi hasil,  pendekatan kuantitatif menjadi pilihan terbaik. Di sisi lain, jika ada suatu konsep atau fenomena yang penting perlu dipahami misalnya karena sedikitnya penelitian yang membahas fenomena tersebut berarti pendekatan kualitatif yang dapat dipilih sebagai jalan terbaik. Sedangkan metode campuran sangatlah berguna jika pendekatan kuantitatif maupun kualitatif  dirasa tidak memadai untuk memahami masalah yang diteliti.

2.      Pengalaman pribadi

Seseorang yang terbiasa dilatih dalam program teknik, penulisan saintifik, statistik, dan komputer serta terbiasa membaca jurnal-jurnal kuantitatif di perpustakaan cenderung akan memilih rancangan kuantitatif.  Sedangkan seseorang yang sudah nyaman menulis buku atau melakukan wawancara pribadi dan observasi akan cenderung memilih rancangan kualitatif. Namun sesorang yang terbiasa dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif sangat mungkin akan memiliki metode campuran.

3.      Pembaca

Pembaca ini bisa jadi editor jurnal, pembaca jurnal, dewan perguruan tinggi, peserta seminar, atau rekan-rekan satu ilmu pengetahuan. Mahasiswa harus mempertimbangkan pendekatan – pendekatan yang sudah biasa direstui dan gunakan oleh para pembimbing mereka.

Komentar

Postingan Populer