BAB III PENERAPAN TEORI
BAB III
PENERAPAN TEORI
A.
Teori dalam penelitian kuantitatif
1.
Variabel-variabel dalam penelitian kuantitatif
Variabel merujuk pada karakteristik seorang individu atau
organisasi yang dapat diukur atau diobservasi. Variabel dapat diukur
berdasarkan suatu skala. Variabel yang diukur dalam penelitian biasanya
meliputi gender, umur, status sosial-ekonomi, dan sikap atau perilaku tertentu.
a.
Variabel-variabel bebas
b.
Variabel-variabel terikat
c.
Variabel intervening
d.
Variabel moderating
e.
Variabel control dan variabel confounding
2.
Definisi teori
Teori merupakan seperangkat variabel yang saling berhubungan, yang
bersosiasi dengan proposisi atau hipotesis yang memerinci hubungan antarvariabel.
Teori biasanya membantu menjelaskan fenomena yang muncul di dunia.
3.
Bentuk-bentuk teori
a.
Peneliti menegaskan teori dalam bentuk hipotesis-hipotesis yang
saling berhubungan. Contoh, Hopkins (1964) menegaskan teorinya tentang
proses-proses pengaruh dalam 15 hipotesis.
b.
Peneliti menyatakan teori dalam bentuk pernyataan “jika maka” yang
menunjukkan mengapa seseorang harus berharap variabel bebas dapat mempengaruhi
variabel terikat. Misalnya, Homans (1950) menjelaskan teori tentang insteraksi.
c.
Peneliti dapat menyajikan teori dalam bentuk visual. Bentuk ini
paling penting untuk menerjemahkan variabel-variabel ke dalam gambar visual.
4.
Penempatan teori dalam penelitian kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan teori secara
deduktif dan meletakkannya di awal proposal penelitian. Karena tujuannya adalah
untuk menguji atau memverifikasi suatu teori ketimbang mengembangkannya maka
peneliti kuantitatif seyogianya mengajukan teori, mengumpulkan data untuk
menguji teori tersebut, dan menyatakan konfirmasi atas teori tersebut
berdasarkan hasil yang diperoleh. Petunjuk umumnya adalah memperkenalkan teori
di awal proposal penelitian: dalam pendahuluan, dalam tinjauan pustaka, setelah
hipotesis atau rumusan masalah , atau dalam bab/subbab khusus.
5.
Menulis perspektif teoretis kuantitatif
a.
Periksalah literatur yang kemungkinan membahas teori ini.
b.
Periksa pula penelitian-penelitian lain yang membahas topik atau
yang sangat berkaitan dengan topik anda.
c.
Buatlah rumusan masalah dengan metafor pelangi agar dapat
menjembatani variabel-variabel bebas dan terikat.
d.
Jelaskan teori anda dalam bagian khusus.
B.
Teori dalam penelitian kualitatif
1.
Variasi penggunaan teori dalam penelitian kualitatif
a.
Dalam penelitian kualitatif, teori sering digunakan sebagai
penjelasan atas perilaku dan sikap-sikap tertentu. Teori ini bisa jadi sempurna
dengan adanya variabel-variabel, konstruk-konstruk, dan hipotesis-hipotesis
penelitian.
b.
Para peneliti kualitatif sering kali menggunakan perspektif
teoretis sebagai panduan umum untuk meneliti gender, kelas, dan ras. Perspektif
ini biasanya digunakan dalam penelitian advokasi/partisipatoris kualitatif dan
dapat membantu peneliti merancang rumusan masalah, mengumpulkan dan
menganalisis data, serta membentuk call for action and change. Perspektif yang
biasa digunakan ialah perspektif
feminis, wacana rasial, perspektif teori kritis, teori queer, studi
ketidakmampuan.
c.
Dalam penelitian kualitatif, teori seringkali digunakan sebagai
point akhir penelitian, berarti peneliti menerapkan proses penelitiannya secara
induktif yang berlangsung mulai dari data, lalu ke tema-tema umum, kemudian
menuju teori atau model tertentu.
d.
Beberapa penelitian kualitatif tidak menggunakannya teori yang
terlalu eksplisit.
2.
Menempatkan teori dalam penelitian kualitatif
Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan tema kultural atau
perspektif teoretis, teori muncul di awal penelitian. Melakukan penelitian
grounded theory secara empiris membutuhkan relasi timbal-balik antara data dan
teori. Data harus diolah secara dialektik agar dapat menghasilkan
proposisi-proposisi baru.
C.
Teori dalam penelitian metode campuran
Teori dalam penelitian metode campuran dapat diterapkan secara
deduktif (seperti dengan pemunculan teori atau pola kualitatif.
Komentar
Posting Komentar